Senin, 30 September 2013

Implementasi Formulasi Visi, Misi, dan Strategi Dalam Perencanaan Strategik Bidang Pendidikan


Strategi
       1.  Definisi Strategi
Manusia khususnya, mampu berkompetisi lebih cepat penuh dengan variasi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia pada dasarnya mempu mengkombinasikan berbagai elemen kehidupan seperti intelegensia, imajinasi, kemampuan mengakumulasi sumber daya, serta mengkoordinasikan perilaku untuk dapat melaksanakan peperangan (Henderson:1991). Dengan demikian manusia dapat mempertahankan kelanjutan hidupnya dri generasi ke generasi dan bahkan dapat mengendalikan makhluk lainnya. naluri kompetitif dari manusia akhirnya dibawa masuk ke dalam organisasi tempat mereka berada. di sinilah akar dari strategi mulai kelihatan.
Istilah strategy berasl dari kata Yunani stretegos, atau strategus dengan kata jamak strategi. strategos berart jendral tetpi dalam Yunani Kuno sering berarti perwira negara(state officer) dengan fungsinya yang luas. Dalam artian yang sempit, menurut Matloff (1967), strategy berarti the art of the general (seni jendral). memang, dalam zaman Yunani Kuno jenderal dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan, kalah atau menang.
Seiring berjalannya waktu, strategi didefinisikan dengan berbagai arti, menurut James Brian Quin stretegi adalah: The pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole. McNicholsmendefinisikan strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melaui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Sedangkan dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku“Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Terkait dengan strategi, dalam manajemen strategis terdapat tiga tahap yang signifikan dalam upaya mencapai tujuan, yaitu:
Formulasi strategi, termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
Implementasi strategi, mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah doformulasikan dapat dijalankan. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan.
Evaluasi strategi, adalah tahap final dalam manajemen strategis.Tiga  aktivitas dasar evaluasi adalah: meninjau ulang factor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja, dan mengambil tinadakan korektif.

Ketiga aktivitas ini terjadi di 3 hierarki dalam perusahaan besar: korporat, divisional, atau unit bisnis strategis dan fungsional.

       2.  Tingkat-Tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins(1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi, yaitu:
1)      Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2)      Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut  GrandStrategy  yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
3)      Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
4)      Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.

Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi.

  3.  Tipe-Tipe Strategi
          Tipe-tipe strategi pada dasarnya sama dengan tingkat-tingkat strategi, hanya perbedaan istilah penggunaannya saja. Menurut Koteen (1991), terdapat tipe-tipe strategi, yaitu:
Corporate strategy (strategi organisasi)
strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif strategik  yang baru. pembatasan-pembatasan dilakukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.
Program strategy (strategi program)
strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi dari suatu program tertentu.
Resource support strategy (strategi pendukung sumber daya)
Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi.
Institusioanal strategy (strategi kelembagaan)
Fokus dari strategi institusonal ialah  mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resourcesdan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. implementasi stargtegi dalam manajeman sekolah melibatkan upaya besar yang bertujuan mentransformasi tujuan strategik ke dalam aksi yaitu penyelengggaraan program sekolah. betapa pun hebatnya suatu strategi bila tidak diimplementasikan tentu saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan sekolah.
Setiap lembaga pendidikan (dalam hal ini sekolah) memiliki rencana strategis yang menghubungkan antara situasi sekolah tahun ini dengan situasi sekolah lima tahun ke depan dengan memperhatikan aspek-aspek pemerataan mutu, efisiensi, relevansi, dan tata kelola. dengan demikian seluruh tindakan atau program yang direncanakan dapat terstruktur dan terevaluasi dengan baik.

 Implementasi Formulasi Visi, Misi, dan Strategi Dalam Perencanaan Strategik Bidang Pendidikan

Visi merupakan suatu proses yang menggambarkan serangkaian kegiatan perencanaan dan penetapan sasaran sekolah secara formal. Dan misi adalah alasan keberadaan suatu lembaga. Untuk mewujudkan visi, maka dibutuhkan misi. Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. Implementasi startegi dalam manajeman sekolah melibatkan upaya besar yang bertujuan mentransformasi tujuan strategik ke dalam aksi yaitu penyelengggaraan program sekolah. Betapa pun hebatnya suatu visi, misi, dan strategi bila tidak diimplementasikan tentu saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan sekolah.
Karena itu, kemampuan kepala sekolah dan personel sekolah lainnya mengimplementasikan suatu strategi dalam manajemen sekolah merupakan hal  yang sangat penting dalam kaitannya dengan skill kepala sekolah sebagai seorang pemimpin dan guru sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap kemempuan belajar peserta didik. Kenyataannya implementasi strategi khususnya di sekolah tidak mudah dilakukan. umumnya sekolah terjebak pada kegiatan yang bersifat rutin yaitu guru masuk kelas memberikan pelajaran pendekatannya sama seperti sebelumnya, melaksanakan ujian, memberikan nilai dan hasil ujian dan akhirnya peserta didik lulus dengan kualitas seadanya.
Tiga elemen manajemen strategik, yaitu analisis strategi, formulasi strategi, dan implementasi strategi, yang paling sulit untuk dilakukan adalah implementasi strategi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Miller (1996:329) “it has been rather easy for us ti decide where we wanted to go. The hard part is to get the organization to act on the new priorities.” Strategi akan cukup mudah bagi kita untuk menentukan kemana kita mencari bagian tersulit mendapatkan organisasi pada tindakan prioritas yang baru. Proses implementasi strategi manajemen sekolah meliputi keseluruhan kegiatan manajerial yang mencakup keadaan seperti motivasi, kompensasi, penghargaan manajemen, dan proses pengawasan.


DAFTAR PUSTAKA

Bryson, John M., Strategic Planning For Public and Nonprofit Organization, San Francisco: Jossey-bass, 1998.

            David, Fred R., Strategi Management, Pearson Education,2009

H         Hunger, David & Thomas L. Wheelen, Management Strategic, 2009

Sagala, Sayful, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007.

Salusu, J. Pengambilan Keputusan Stratejik, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996.


http://dianmudrikah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar