Strategi
1. Definisi
Strategi
Manusia
khususnya, mampu berkompetisi lebih cepat penuh dengan variasi dibanding dengan
makhluk lainnya, karena manusia pada dasarnya mempu mengkombinasikan berbagai elemen
kehidupan seperti intelegensia, imajinasi, kemampuan mengakumulasi sumber daya,
serta mengkoordinasikan perilaku untuk dapat melaksanakan peperangan
(Henderson:1991). Dengan demikian manusia dapat mempertahankan kelanjutan
hidupnya dri generasi ke generasi dan bahkan dapat mengendalikan makhluk
lainnya. naluri kompetitif dari manusia akhirnya dibawa masuk ke dalam
organisasi tempat mereka berada. di sinilah akar dari strategi mulai kelihatan.
Istilah strategy berasl
dari kata Yunani stretegos, atau strategus dengan
kata jamak strategi. strategos berart jendral tetpi dalam Yunani Kuno sering
berarti perwira negara(state officer) dengan fungsinya yang luas.
Dalam artian yang sempit, menurut Matloff (1967), strategy berarti the
art of the general (seni jendral). memang, dalam zaman Yunani Kuno
jenderal dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan, kalah atau menang.
Seiring
berjalannya waktu, strategi didefinisikan dengan berbagai arti, menurut James
Brian Quin stretegi adalah: The pattern or plan that
integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a
cohesive whole. McNicholsmendefinisikan strategi adalah suatu seni
menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai
sasarannya melaui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan.
Sedangkan
dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi
dari beberapa ahli. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam
buku“Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi
sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan
melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai
kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Terkait
dengan strategi, dalam manajemen strategis terdapat tiga tahap yang
signifikan dalam upaya mencapai tujuan, yaitu:
Formulasi
strategi, termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih
strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
Implementasi
strategi, mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga
strategi yang telah doformulasikan dapat dijalankan. Melaksanakan strategi
berarti memobilisasi karyawan.
Evaluasi
strategi, adalah tahap final dalam manajemen strategis.Tiga aktivitas
dasar evaluasi adalah: meninjau ulang factor eksternal dan internal yang
menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja, dan mengambil tinadakan
korektif.
Ketiga
aktivitas ini terjadi di 3 hierarki dalam perusahaan besar: korporat,
divisional, atau unit bisnis strategis dan fungsional.
2. Tingkat-Tingkat
Strategi
Dengan
merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins(1985)
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi, yaitu:
1) Enterprise
Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan respon masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan
dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi
yang tidak dapat dikontrol. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi
antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan
sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa
organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang
baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2) Corporate
Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut GrandStrategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
3) Business
Strategy
Strategi
pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.
Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha dan
sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan
stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat
yang lebih baik.
4) Functional
Strategy
Strategi
ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
Strategi
functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi
hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan
dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
Strategi
functional manajemen,
mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing,
implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating, decision making, representing, dan integrating.
Strategi
isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi
lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang
selalu berubah.
Tingkat-tingkat
strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap
pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat
dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan
soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi.
3. Tipe-Tipe
Strategi
Tipe-tipe
strategi pada dasarnya sama dengan tingkat-tingkat strategi, hanya perbedaan
istilah penggunaannya saja. Menurut Koteen (1991), terdapat tipe-tipe strategi,
yaitu:
Corporate
strategy (strategi organisasi)
strategi
ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan
inisiatif-inisiatif strategik yang baru. pembatasan-pembatasan
dilakukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.
Program
strategy (strategi program)
strategi
ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi dari suatu
program tertentu.
Resource
support strategy (strategi
pendukung sumber daya)
Strategi
sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan
sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja
organisasi.
Institusioanal
strategy (strategi kelembagaan)
Fokus
dari strategi institusonal ialah mengembangkan kemampuan organisasi
untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.
Strategi
adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resourcesdan capabilities yang
mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. implementasi
stargtegi dalam manajeman sekolah melibatkan upaya besar yang bertujuan
mentransformasi tujuan strategik ke dalam aksi yaitu penyelengggaraan program
sekolah. betapa pun hebatnya suatu strategi bila tidak diimplementasikan tentu
saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan sekolah.
Setiap
lembaga pendidikan (dalam hal ini sekolah) memiliki rencana strategis yang
menghubungkan antara situasi sekolah tahun ini dengan situasi sekolah lima
tahun ke depan dengan memperhatikan aspek-aspek pemerataan mutu, efisiensi,
relevansi, dan tata kelola. dengan demikian seluruh tindakan atau program yang
direncanakan dapat terstruktur dan terevaluasi dengan baik.
Implementasi
Formulasi Visi, Misi, dan Strategi Dalam Perencanaan Strategik Bidang
Pendidikan
Visi
merupakan suatu proses yang menggambarkan serangkaian kegiatan perencanaan dan
penetapan sasaran sekolah secara formal. Dan misi adalah alasan keberadaan
suatu lembaga. Untuk mewujudkan visi, maka dibutuhkan misi. Strategi adalah
sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang
mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. Implementasi
startegi dalam manajeman sekolah melibatkan upaya besar yang bertujuan
mentransformasi tujuan strategik ke dalam aksi yaitu penyelengggaraan program
sekolah. Betapa pun hebatnya suatu visi, misi, dan strategi bila tidak
diimplementasikan tentu saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan
sekolah.
Karena
itu, kemampuan kepala sekolah dan personel sekolah lainnya mengimplementasikan
suatu strategi dalam manajemen sekolah merupakan hal yang sangat
penting dalam kaitannya dengan skill kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
dan guru sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap kemempuan
belajar peserta didik. Kenyataannya implementasi strategi khususnya di sekolah
tidak mudah dilakukan. umumnya sekolah terjebak pada kegiatan yang bersifat
rutin yaitu guru masuk kelas memberikan pelajaran pendekatannya sama seperti
sebelumnya, melaksanakan ujian, memberikan nilai dan hasil ujian dan akhirnya
peserta didik lulus dengan kualitas seadanya.
Tiga
elemen manajemen strategik, yaitu analisis strategi, formulasi strategi, dan
implementasi strategi, yang paling sulit untuk dilakukan adalah implementasi
strategi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Miller (1996:329) “it has
been rather easy for us ti decide where we wanted to go. The hard part is to
get the organization to act on the new priorities.” Strategi akan
cukup mudah bagi kita untuk menentukan kemana kita mencari bagian tersulit
mendapatkan organisasi pada tindakan prioritas yang baru. Proses implementasi
strategi manajemen sekolah meliputi keseluruhan kegiatan manajerial yang
mencakup keadaan seperti motivasi, kompensasi, penghargaan manajemen, dan
proses pengawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Bryson, John M., Strategic Planning For
Public and Nonprofit Organization, San Francisco: Jossey-bass, 1998.
David, Fred R., Strategi
Management, Pearson Education,2009
H
Hunger, David & Thomas L. Wheelen, Management Strategic,
2009
Sagala, Sayful, Manajemen Strategik Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007.
Salusu, J. Pengambilan
Keputusan Stratejik, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996.
http://dianmudrikah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar